Berisi pengalaman, pengetahuan serta cerpen yang saya buat sendiri.

Merenung untuk Evaluasi

Merenung untuk Evaluasi
Harus mampu menjadi pribadi yang lebih baik

Breaking

Hobiku adalah Membaca

Hobiku adalah Membaca

All About Shop

Selasa, 07 Maret 2017

Cupcake Sahabat


"Cupcake Sahabat"



A
da tiga orang siswi SMA yang bersahabat sejak SMP, mereka adalah Kokom, Dinar dan Restu. Hampir setiap hari mereka selalu bersama, bahkan Gusti salah satu temannya selalu menjuluki mereka sebagai “Trio Gembul” karena mereka bertubuh gempal dan hobi makan, ditambah lagi ibunya Kokom adalah seorang penjual cupcake, jadi hampir setiap hari mereka memakan cupcake buatan ibunya Kokom.
 Pada suatu hari Dinar dan Restu melihat Kokom yang tengah duduk menyendiri di bangku taman sekolah, dia terlihat murung dan wajahnya sedikit pucat. Dinar dan Restu menghampiri Kokom, “Kom, lo kenapa si..?” tanya Restu. “iya Kom, lo kenapa,? ada masalah ya,? cerita dong sama kita, kita pasti bisa bantu” tanya Dinar. “gue gak apa-apa ko guys, gue cuma lagi bingung nih.” Jawab Kokom. “lo bingung kenapa Kom ? ayo dong cerita sama kita.” Ucap Dinar. Kokom pun menceritakan masalahnya kepada kedua sahabatnya. Dinar dan Restu sangat menyimak setiap ucapan yang dikatakan Kokom. Ternyata sudah hampir seminggu Warung Cupcake milik ibunya Kokom tengah sepi, tidak ada satu pelangganpun yang mampir ke warung tersebut.
Mendengar cerita dari Kokom, Dinar berpikir sambil bergumam dalam hati, “hmmmmm..gimana ya caranya ngebantu ibunya Kokom..?” ucap Dinar. Dinar pun terus memikirkan bagaimana cara membantu sahabatnya tersebut. Tak lama kemudian Restu mengatakan pada Kokom, “Kom, gimana kalau nanti pulang sekolah kita ke rumah lo ajah, toh udah lama kan kita gak ke rumah lo. Siapa tau kalau kita udah disana, kita jadi tau gimana caranya nyelesain masalah ini.” Ucap Restu. “ah lo gimana si Res, gue baru juga mau ngomong begitu,udah ditikung ajah.” Ucap Dinar. “ya sorry deh, habisnya lu diem ajah si dari tadi.” Ucap Restu.
Merekapun sepakat untuk pergi bersama ke rumah Kokom setelah pulang sekolah. Setibanya di rumah Kokom, mereka melihat ibunya Kokom yang tengah duduk di depan warung sambil memegang sebuah cupcake yang terlihat sangat lezat, Restu dan Dinar sampai meneteskan air liur karena melihat cupcake tersebut. Mereka menghampiri ibunya Kokom, “hai tante, apa kabar ?” tanya Dinar. Ibunya Kokom hanya tersenyum lemas, Dinar dan Restu hanya saling menatap sambil mengkerutkan dahi. “Maafin ibu gue ya guys, dia masih ngerasa sedih banget.” Ucap Kokom. “iya gak apa-apa Kom, kita ngerti ko.” Ucap Restu. Dinar dan Restu melihat ke sekeliling warung cupcake untuk mengetahui penyebab tidak adanya pelanggan. Tetapi tidak ada hal apapun yang membuat warung tersebut sepi pelanggan. Dinar pun bertanya dengan baik-baik pada ibunya Kokom, namun ibunya Kokom hanya tertunduk diam. “Eh kalau gitu gue beli cupcakenya deh Kom, gue laper banget nih.” Ucap Restu. Restu membeli sebuah cupcake, namun rasanya tidak ada yang berubah, cupcake buatan ibunya Kokom tetap yang paling lezat. Sambil memakan cupcake tersebut, Restu bergumam “mmmm cupcakenya tetap enak, terus apa ya yang bikin warung ini sepi..?” tanya Restu dalam hati.
Dinar dan Restu terus berpikir penyebab warung tersebut sepi, tak lama kemudian Dinar berkata “oh gue tau nih guys penyebab warung ini sepi.” Ucap Dinar dengan percaya diri. “Apaan tuh Din,?” tanya Kokom. Ternyata penyebabnya adalah pelanggan yang biasa membeli cupcake di warung tersebut merasa bosan dengan rasa cupcake yang dibuat ibunya Kokom, karena cupcake tersebut memang hanya memiliki satu rasa, yaitu rasa coklat. Mendengar hal tersebut Restu langsung berpikir untuk membantu membuat cupcake dengan varian rasa yang lebih banyak, mulai dari rasa durian, rasa keju, rasa stroberi, dan lain sebagainya. Kokom dan Dinar sangat antusias dengan ide dari Restu tersebut, mereka berpikir bahwa itu merupakan cara untuk mengembalikan keadaan warung menjadi ramai kembali. Ibunya Kokom pun yang semula hanya tertunduk diam ikut membantu mereka untuk membuat cupcake dengan

rasa yang berbeda. Semua mempunyai tugas masing-masing, ada yang membeli bahan untuk cupcake dan ada yang merapikan warung cupcake.

Setelah bahan terkumpul dan warung sudah rapih, mereka pun mulai membuat cupcake dengan berbagai rasa. Setelah selesai, mereka pun menjajakan cupcake tersebut di warung. Tidak lama kemudian ada seorang pelanggan yang melihat cupcake yang unik dan terlihat sangat lezat, pelanggan itu membeli dua buah cupcake. Ibunya Kokom terlihat sangat senang.

Beberapa hari kemudian Warung Cupcake milik ibunya Kokom terlihat semakin ramai dari sebelumnya. Ibunya Kokom terlihat sangat sibuk melayani semua pelanggannya, dan ternyata warung tersebut berganti nama dari sebelumnya “Cupcake Lezat” menjadi “Cupcake Sahabat”. Dinar, Kokom dan Restu tersenyum bahagia, karena persahabatan mereka bisa semanis cupcake yang selalu mereka nikmati setiap hari.

1 komentar:

  1. Maaf sedikit saran ...tulisanya agak nyakitin mata karna warna biru nya terang bnget .maaf ya

    BalasHapus

Adbox